Mengajar bayi membaca, via cerita

Selasa, 17 Mei 2011

 
Membacakan cerita merupakan cara tepat mengajarkan bayi membaca
Memiliki anak adalah suatu anugerah terindah bagi tiap pasangan suami istri. Dengan hadirnya anak, dapat menjadikan hidup keluarga menjadi lebih berarti. Canda tawa anak, tangisan bayi menambah warna dalam keluarga anda.
Dengan memiliki anak, kita sebagai orang tua mempunyai kewajiban akan memberikan gizi, pendidikan serta pelajaran tata krama dan nilai kesopanan dalam bermasyarakat. Dari sejak dalam kandungan kita sudah mengajarkan anak dengan cara mengajak bicara dan memberikan sentuhan lembut pada perut ibu.
Saat bayi lahir, kita mendidiknya dengan cara melatih respon yang mengarah pada mengasah kemampuan motorik anak dengan menggunakan beraneka macam media seperti mainan yang mendidik, buku gambar, kartu mainan anak, dll. Dengan media tersebut dapat membantu anak dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halusnya serta mulai membuka kemampuan imajinasi anak. Saat balita kita mulai mengajarkan sesuatu yang mengarah pada tahap pengembangan otak dan kecerdasan anak. Dengan memberikan materi-materi yang dapat mengasah logika, imajinasi dan kemampuan berhitung/menghafal.
Perlu dicatat agar memilih media pembelajaran seperti mainan yang aman bagi anak, untuk menjaga hal yang tidak diinginkan seperti mainan tersebut tertelan.
Membacakan cerita anak di waktu senggang ataupun cerita sebelum tidur, sangat baik dalam mengasah kemampuan dalam belajar membaca, mengasah daya khayal dan imajinasi anak.
Dengan kemampuan imajinasi, anak dapat lebih mengembangkan kreativitasnya hingga dewasa. Dapat menggambarkan suatu hal hanya dengan daya khayal dan logika hingga dapat menghasilkan ide-ide kreatif.
Di barengi oleh pelatihan menggambar, akan sangat membantu anak dalam menuangkan ide kreatifnya. Sehingga dapat mengasah bakat anak dalam bidang seni dan kreativitas. Tapi terdapat pula tipe anak yang memang tidak menyukai bidang seni tersebut. Kita dapat melihat dan menilai kira-kira apa yang akan menjadi motivasi bagi anak dalam mengembangkan bakatnya.
Mungkin dalam bidang seni lain seperti seni musik, olahraga, sains, dll. Kita sebagai orang tua tidak boleh memaksakan kehendak anak harus memilih bidang yang tidak diminati.
Karena anak akan merasa tertekan dan tidak nyaman dengan kondisi (paksaan) tersebut. Jika anak sudah terlihat sejak usia balita akan bakat yang dimilikinya, maka kita harus mengarahkan anak kepada jalur bakat yang dimilikinya agar lebih berprestasi.
Tapi jika kita belum menemukan bakat apa yang dimiliki anak kita, ada baiknya kita ajak berkomunikasi agar kita dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh anak kita. Dengan berkomunikasi, akan semakin terjalin keakraban antara orang tua dan anak.

 
livia zafirah © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum